Jumat, 30 Oktober 2009

Kamis, 17 September 2009

Minggu, 10 Agustus 2008

KEUTAMAAN DAN AMALAN BULAN SYA'BAN

Bulan Sya’ban adalah bulan mulia. Biasanya, bila Sya’ban tiba Rasulullah saw berpuasa satu bulan penuh dan meneruskannya dengan puasa Ramadlan. Tentang keutamaan bulan Sya’ban ini, Rasulullah saw bersabda, : “Sya’ban adalah bulanku, barang siapa berpuasa satu hari dari bulanku, wajib baginya beroleh surga.” Diriwayatkan dari Imam ash-Shâdiq bahwa Imam as-Sajjâd bila memasuki bulan Sya’ban segera mengumpulkan para sahabatnya dan berkata, “Wahai para sahabatku, tahukah kalian bulan apa (sekarang) ini? (sekarang) Ini adalah bulan Sya’ban, dan Nabi saw bersabda, “Berpuasalah pada bulan ini sebagai bukti cinta kalian kepada Nabi kalian dan untuk mendekatkan diri kalian kepada Tuhan kalian. Aku bersumpah dengan Yang menggenggam jiwaku, aku mendengar ayahku, al-Husein as, berkata: Aku mendengar Amirulmukminin as berkata: Barang siapa yang berpuasa pada bulan Sya’ban karena cinta kepada Rasulullah saw dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, Allah pasti mencintainya dan mendekatkannya kepada kemuliaan-Nya pada hari kiamat dan surga diwajibkan untuknya.
Diriwayatkan dari Sofwan al-Jammal bahwa Imam as-Shâdiq berkata padanya, “Perintahkan siapa saja yang berada dalam lingkunganmu untuk menjalankan puasa Sya’ban. Aku bertanya: Aku jadikan diriku sebagai tebusanmu, adakah keutamaannya? Imam menjawab: Ya, Sesungguhnya Rasulullah saw bila melihat hilal sya’ban segera perintahkan seseorang untuk menyeru penduduk Madinah “Wahai penduduk Yastrib, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah saw kepada kalian, “Bahwa Sya’ban adalah bulanku, semoga Allah merahmati siapa yang menolongku di bulan ini.” Kemudian ash-Shadiq menambahkan, “Sesungguhnya Amirulmukminin as berkata, “’Tidak terlewat olehku puasa Sya’ban sejak aku mendengar seruan utusan Rasulullah saw dan, insyaAllah, sekali-kali tidak akan pernah terlewatkan olehku selama hidupku. Puasa dua bulan berturut-turut (pahalanya) adalah taubat dari Allah.
Amalan bulan Sya’ban
1.Amalan umum, yang diamalkan selama satu bulan penuh.
2.Amalan khusus, yang khusus diamalkan pada hari-hari dan malam-malam tertentu saja.

Amalan-amalan umum
1.Setiap hari membaca kalimat berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ .
Aku memohon ampunan Allah dan bertaubat kepada-Nya.

2.Beristighfar setiap hari sebanyak 70 kali dengan membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Aku memohon ampunan Allah yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Kasih lagi Maha sayang, Yang Maha Hidup dan Menghidupkan dan aku bertaubat kepada-Nya.
3.Bersedekah pada bulan ini walau dengan setengah biji kurma agar Allah haramkan jasadnya dari panasnya Neraka. Diriwayatkan dari Imam ash-Shâdiq, “Apa pahala puasa bulan Sya’ban?, “Surga, demi Allah,”
“Amalan apa yang paling utama dikerjakan ketika itu,”
“Sedekah dan istighfar,”
“Barang siapa bersedekah di bulan Sya’ban Allah akan memelihara sedekahnya seperti seseorang dari kalian memelihara tanamannya hingga dibayarkan pada hari kiamat dan telah menjadi seperti gunung Uhud.
4.Membaca 1000 kali kalimat berikut:
لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ .
Siapa mengamalkannya dicatat baginya ibadah seribu tahun.
5.Shalat dua rakaat pada setiap hari kamis dari bulan Sya’ban. Pada setiap rakaat membaca al-Fatihah satu kali dan qulhu seratus kali. Setelah salam membaca shalawat kepada Nabi dan keluarganya seratus kali, Allah kabulkan segala hajat dunianya dan akhiratnya. Mengerjakannya dianjurkan dalam keadaan berpuasa.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Langit-langit berhias pada setiap hari kamis dari bulan Sya’ban, dan para Malaikat berkata, “Tuhan kami, ampunilah ia yang berpuasa dan kabulkanlah ia yang berdo’a ”.
Dalam riwayat lain disebutkan, “Barang siapa berpuasa pada hari senin dan kamis dari bulan sya’ban, baginya Allah kabulkan 20 hajat dunia dan 20 hajat akhirat.
6.Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi dan keluarganya.
7.Pada setiap tiba waktu zawal selama bulan Sya’ban dan pada malam nisfu Sya’ban membaca shalawat yang berasal dari Imam as-Sajjâd berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ النُّبُوَّةِ ، وَمَوْضِعِ الرِّسَالَةِ ، وَمُخْتَلَفِ الْمَلاَئِكَةِ ، وَمَعْدِنِ العِلْمِ ، وَأَهْلِ بَيْتِ الوَحْيِ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ الفُلْكِ الْجَارِيَةِ فِي اللُّجَجِ الغَامِرَةِ ، يَأْمَنُ مَنْ رَكِبَهَا ، وَيَغْرَقُ مَنْ تَرَكَهَا ، الْمُتَقَدِّمُ لَهُمْ مَارِقٌ ، وَالْمُتَأَخِّرُ عَنْهُمْ زَاهِقٌ ، وَاللَّازِمُ لَهُمْ لاَحِقٌ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ الكَهْفِ الْحَصِيْنِ ، وَغِيَاثِ الْمُضْطَرِّ الْمُسْتَكِيْنِ ، وَمَلْجَأِ الْهَارِبِيْنَ ، وَعِصْمَةِ الْمُعْتَصِمِيْنَ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ صَلاَةً كَثِيْرَةً تَكُوْنُ لَهُمْ رِضًا ، وَلِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ أَدَاءً وَقَضَاءً بِحَوْلٍ مِنْكَ وَقُوَّةٍ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ الطَّيِّبِيْنَ الأَبْرَارِ الأَخْيَارِ ، الَّذِيْنَ أَوْجَبْتَ حُقُوْقَهُمْ ، وَفَرَضْتَ طَاعَتَهُمْ وَوِلاَيَتَهُمْ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاعْمُرْ قَلْبِي بِطَاعَتِكَ ، وَلاَتُخْزِنِي بِمَعْصِيَتِكَ ، وَارْزُقْنِي مُوَاسَاةَ مَنْ قَتَّرْتَ عَلَيْهِ مِنْ رِزْقِكَ بِمَا وَسَّعْتَ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ ، وَنَشَرْتَ عَلَيَّ مِنْ عَدْلِكَ ، وَأَحْيَيْتَنِي تَحْتَ ظِلِّكَ ، وَهَذاَ شَهْرُ نَبِيِّكَ سَيِّدِ رُسُلِكَ شَعْبَانُ الَّذِي حَفَفْتَهُ مِنْكَ بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ الَّذِي كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَدْأَبُ فِي صِيَامِهِ وَقِيَامِهِ فِي لَيَالِيْهِ وَأَيَّامِهِ بُخُوْعًا لَكَ فِي إِكْرَامِهِ وَإِعْظَامِهِ إِلَى مَحَلَّ حِمَامِهِ . اللَّهُمَّ فَأَعِنَّا عَلَى الاِسْتِنَانِ بِسُنَّتِهِ فِيْهِ ، وَنَيْلِ الشَّفَاعَةِ لَدَيْهِ . اللَّهُمَّ وَاجْعَلْهُ لِي شَفِيْعًا مُشَفَّعًا ، وَطَرِيْقًا إِلَيْكَ مَهْيَعًا ، وَاجْعَلْنِي لَهُ مُتَّبِعًا حَتىَّ أَلْقَاكَ يَوْمَ القِيَامَةِ عَنِّي رَاضِياً ، وَعَنْ ذُنُوْبِي غَاضِيًا ، قَدْ أَوْجَبْتَ لِي مِنْكَ الرَّحْمَةَ وَالرِّضْوَانَ ، وَأَنْزَلْتَنِي دَارَ القَرَارِ وَمَحَلَّ الأَخْيَارِ .
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Pohon kenabian, poros risalah, hilir-mudik Malaikat, pusat pengetahuan, penghuni rumah wahyu.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Bahtera itu mengarungi samudera yang dalam dan berombak. Niscaya selamat dengan menumpanginya dan tenggelam karena meninggalkannya. Binasalah ia yang mendahului mereka. Tenggelamlah ia yang meninggalkan mereka. Dan selamatlah ia yang bersama mereka.
Ya Allah, anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Benteng pelindung yang kokoh, naungan orang yang kesulitan dan terjepit, pelindung orang-orang yang ketakutan dan para pencari perlindungan.
Ya Allah, anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Shalawat yang banyak sehingga mereka ridha pada kami, karena kami tela tunaikan tugas dan kewajiban kami terhadap mereka. Dengan daya dan kekuatan-Mu, wahai Tuhan seluruh alam.
Ya Allah, anugerahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad yang suci, bersih dan baik. Yang Engkau wajibkan kepada kami untuk menghormati hak-hak mereka, mentaati mereka, dan berwilayah kepada mereka.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Gemuruhkan hati kami dengan ketaatan kepada-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami dengan maksiat kepada-Mu. Karuniakan kepada kami perasaan ia yang kesulitan karena kekurangan rizki, karena telah Engkau luaslkan karunia-Mu kepada kami. Telah Engkau bentangkan kepada kami keadilan-Mu, serta Engkau hidupkan kami dibawah lindungan-Mu.
Bulan ini adalah bulan penghulu para Rasul-Mu, bulan Sya’ban yang Engkau naungi kasih dan ridha-Mu. Inilah bulan ketika Rasulullah saw melewati siang harinya dengan puasa dan malam harinya dengan ibadah (qiyamullail). Khusyuk merendahkan hatinya di hadapan-Mu dengan memuliakan dan mengagungkannya hingga ajal menghampirinya. Ya Allah, bantulah kami untuk dapat mengikuti sunnahnya (Muhammad) di bulan ini, dan beroleh syafaatnya. Ya Allah, jadikan ia yang dapat memberikan syafaat pada kami, dan pembimbing kami menuju-Mu. Jadikan kami selalu mengikutinya hingga kami berjumpa dengan-Mu di hari akhir kelak, saat itu Engkau telah ridha kepada kami dan mengabaikan dosa-dosa kami.
8. Membaca munajat Sya’baniyah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاسْمَعْ دُعَائِي إِذَا دَعَوْتُكَ ، وَاسْمَعْ نِدَائِي إِذَا نَادَيْتُكَ ، وَأَقْبِلْ عَلَيَّ إِذَا نَاجَيْتُكَ فَقَدْ هَرَبْتُ إِلَيْكَ ، وَوَقَفْتُ بَيْنَ يَدَيْكَ مُسْتَكِيْنًا لَكَ ، مُتَضَرِّعًا إِلَيْكَ ، رَاجِيًا لِمَا لَدَيْكَ ثَوَابِي ، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي ، وَتَخْبُرُ حَاجَتِي ، وَتَعْرِفُ ضَمِيْرِي ، وَلاَ يَخْفَى عَلَيْكَ أَمْرُ مُنْقَلَبِي وَمَثْوَايَ ، وَمَا أُرِيْدُ أَنْ أُبْدِئَ بِهِ مِنْ مَنْطِقِي ، وَأَتَفَوَّهُ بِهِ مِنْ طَلَبَتِي ، وَأَرْجُوْهُ لِعَاقِبَتِي ، وَقَدْ جَرَتْ مَقَادِيْرُكَ عَلَيَّ يَا سَيِّدِي فِيْمَا يَكُوْنُ مِنِّي إِلَى آخِرِ عُمْرِي مِنْ سَرِيْرَتِي وَعَلاَنِيَتِي وَبِيَدِكَ لاَ بِيَدِ غَيْرِكَ زِيَادَتِي وَنَقْصِي وَنَفْعِي وَضَرِّي . إِلَهِي إِنْ حَرَمْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْزُقُنِي ؟ وَإِنْ خَذَلْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُنِي ؟ إِلَهِي أَعُوْذُبِكَ مِنْ غَضَبِكَ وَحُلُوْلِ سَخَطِكَ . إِلَهِي إِنْ كُنْتُ غَيْرَ مُسْتَأْهِلٍ لِرَحْمَتِكَ فَأَنْتَ أَهْلٌ أَنْ تَجُوْدَ عَلَيَّ بِفَضْلِ سَعَتِكَ . إِلَهِي كَأَنِّي بِنَفْسِي وَاقِفَةٌ بَيْنَ يَدَيْكَ وَقَدْ أَظَلَّهَا حُسْنُ تَوَكُّلِي عَلَيْكَ فَفَعَلْتُ مَا أَنْتَ أَهْلُهُ وَتَغَمَّدْتَنِي بِعَفْوِكَ . اِلَهِي إِنْ عَفَوْتَ فَمَنْ أَوْلَى مِنْكَ بِذَلِكَ ؟ وَإِنْ كَانَ قَدْ دَنَا أَجَلِي وَلَمْ يُدْنِيْنِي مِنْكَ عَمَلِيْ فَقَدْ جَعَلْتُ الإِقْرَارَ بِالذَّنْبِ إِلَيْكَ وَسِيْلَتِي . إِلَهِي قَدْ جُرْتُ عَلَى نَفْسِي فِي النَّظَرِ لَهَا فَلَهَا الوَيْلُ إِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَهَا . إِلَهِي لَمْ يَزَلْ بِرُّكَ عَلَيَّ أَيَّامَ حَيَاتِي فَلاَ تَقْطَعْ بِرَّكَ عَنِّي فِي مَمَاتِي . إِلَهِي كَيْفَ آيَسُ مِنْ حُسْنِ نَظَرِكَ لِي بَعْدَ مَمَاتِي وَأَنْتَ لَمْ تُوَلِّنِي إِلاَّ الْجَمِيْلَ فِي حَيَاتِي . إِلَهِي تَوَلَّ مِنْ أَمْرِي مَا أَنْتَ أَهْلُهُ ، وَعُدْ عَلَيَّ بِفَضْلِكَ عَلَى مُذْنِبٍ قَدْ غَمَرَهُ جَهْلُهُ . إِلَهِي سَتَرْتَ عَلَيَّ ذُنُوْبًا فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَحْوَجُ إِلَى سِتْرِهَا عَلَيَّ مِنْكَ فِي الأُخْرَى . إِلَهِي قَدْ أَحْسَنْتَ إِلَيَّ إِذْ لَمْ تُظْهِرْهَا لِأَحَدٍ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ فَلاَ تَفْضَحْنِي يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى رُؤُوْسِ الأَشْهَادِ . إِلَهِي جُوْدُكَ بَسَطَ أَمَلِي ، وَعَفْوُكَ أَفْضَلُ مِنْ عَمَلِي . إِلَهِي فَسُرَّنِي بِلِقَائِكَ يَوْمَ تَقْضِي فِيْهِ بَيْنَ عِبَادِكَ . إِلَهِي اعْتِذَارِي إِلَيْكَ اعْتِذَارُ مَنْ لَمْ يَسْتَغْنِ عَنْ قَبُوْلِ عُذْرِهِ فَاقْبَلْ عُذْرِي يَا أَكْرَمَ مَنِ اعْتَذَرَ إِلَيْهِ الْمُسِيْئُوْنَ . إِلَهِي لاَ تَرُدَّ حَاجَتِي ، وَلاَ تُخَيِّبْ طَمْعِي ، وَلاَ تَقْطَعْ مِنْكَ رَجَائِي وَأَمَلِي . إِلَهِي لَوْ أَرَدْتَ هَوَانِي لَمْ تَهْدِنِي ، وَلَوْ أَرَدْتَ فَضِيْحَتِي لَمْ تُعَافِنِي . إِلَهِي مَا أَظُنُّكَ تَرُدُّنِي فِي حَاجَةٍ قَدْ أَفْنَيْتُ عُمْرِي فِي طَلَبِهَا مِنْكَ . إِلَهِي فَلَكَ الْحَمْدُ أَبَدًا أَبَدًا دَائِمًا سَرْمَدًا يَزِيْدُ وَلاَ يَبِيْدُ كَمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى . إِلَهِي إِنْ أَخَذْتَنِي بِجُرْمِي أَخَذْتُكَ بِعَفْوِكَ ، وَإِنْ أَخَذْتَنِي بِذُنُوْبِي أَخَذْتُكَ بِمَغْفِرَتِكَ ، وَإِنْ أَدْخَلْتَنِي النَّارَ أَعْلَمْتُ أَهْلَهَا أَنِّي أُحِبُّكَ . إِلَهِي إِنْ كَانَ صَغُرَ فِي جَنْبِ طَاعَتِكَ عَمَلِي فَقَدْ كَبُرَ فِي جَنْبِ رَجَائِكَ أَمَلِي . إِلَهِي كَيْفَ أَنْقَلِبُ مِنْ عِنْدِكَ بِالْخَيْبَةِ مَحْرُوْمًا وَقَدْ كَانَ حُسْنُ ظَنِّي بَجُوْدِكَ أَنْ تَقْلِبَنِي بِالنَّجَاةِ مَرْحُوْمًا ؟ إِلَهِي وَقَدْ أَفْنَيْتُ عُمْرِي فِي شِرَّةِ السَّهْوِ عَنْكَ ، وَأبْلَيْتُ شَبَابِي فِي سَكْرَةِ التَّبَاعُدِ مِنْكَ . إِلَهِي فَلَمْ أَسْتَيْقِظْ أَياَّمَ اغْتِرَارِي بِكَ ، وَرُكُوْنِي إِلَى سَبِيْلِ سَخَطِكَ . إِلَهِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ قَائِمٌ بَيْنَ يَدَيْكَ ، مُتَوَسِّلٌ بِكَرَمِكَ إِلَيْكَ . إِلَهِي أَنَا عَبْدٌ أَتَنَصَّلُ إِلَيْكَ مِمَّا كُنْتُ أُوَاجِهُكَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ اسْتِحْيَائِي مِنْ نَظَرِكَ ، وَأَطْلُبُ العَفْوَ مِنْكَ إِذِ العَفْوُ نَعْتٌ لِكَرَمِكَ . إِلَهِي لَمْ يَكُنْ لِي حَوْلٌ فَأَنْتَقِلُ بِهِ عَنْ مَعْصِيَتِكَ إِلاَّ فِي وَقْتٍ أَيْقَظْتَنِي لِمَحَبَّتِكَ ، وَكَمَا أَرَدْتَ أَنْ أَكُوْنَ كُنْتُ فَشَكَرْتُكَ بِإِدْخَالِي فِي كَرَمِكَ ، وَلِتَطْهِيْرِ قَلْبِي مِنْ أَوْسَاخِ الغَفْلَةِ عَنْكَ . إِلَهِي انْظُرْ إِلَيَّ نَظَرَ مَنْ نَادَيْتَهُ فَأَجَابَكَ ، وَاسْتَعْمَلْتَهُ بِمَعُوْنَتِكَ فَأَطَاعَكَ ، يَا قَرِيْباً لاَيبَعْدُ ُعَنْ الْمُغْتَرِّ بِهِ ، وَيَا جَوَادًا لاَ يَبْخَلُ عَمَّنْ رَجَا ثَوَابَهُ . إِلَهِي هَبْ لِي قَلْباً يُدْنِيْهِ مِنْكَ شَوْقُهُ ، وَلِسَانًا يَرْفَعُ إِلَيْكَ صِدْقُهُ ، وَنَظَرًا يُقَرِّبُهُ مِنْكَ حَقُّهُ . إِلَهِي إِنَّ مَنْ تَعَرَّفَ بِكَ غَيْرَ مَجْهُوْلٍ ، وَمَنْ لاَذَ بِكَ غَيْرُ مَخْذُوْلٍ ، وَمَنْ أَقْبَلْتَ عَلَيْهِ غَيْرُ مَمْلُوْلٍ . إِلَهِي إِنَّ مَنْ انْتَهَجَ بِكَ لَمُسْتَنِيْرٌ ، وَإِنَّ مَنِ اعْتَصَمَ بِكَ لَمُسْتَجِيْرٌ ، وَقَدْ لُذْتُ بِكَ يَا إِلَهِي فَلاَ تُخَيِّبْ ظَنِّي مِنْ رَحْمَتِكَ ، وَلاَ تَحْجُبْنِي عَنْ رَأْفَتِكَ . إِلَهِي أَقِمْنِي فِي أَهْلِ وِلاَيَتِكَ مُقَامَ مَنْ رَجَا الزِّيَادَةَ مِنْ مَحَبَّتِكَ . إِلَهِي وَأَلْهِمْنِي وَلَهًا بِذِكْرِكَ إِلَى ذِكْرِكَ ، وَهِمَّتِي فِي رَوْحِ نَجَاحِ أَسْمَائِكَ وَمَحَلِّ قُدْسِكَ . إِلَهِي بِكَ عَلَيْكَ إِلاَّ أَلْحَقْتَنِي بِمَحَلِّ أَهْلِ طَاعَتِكَ ، وْالْمَثْوَى الصَّالِحِ مِنْ مَرْضَاتِكَ ، فَإِنِّي لاَ أَقْدِرُ لِنَفْسِى دَفْعاً ، وَلاَ أَمْلِكُ لَهَا نَفْعاً . إِلَهِي أَناَ عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الْمُذْنِبُ ، وَمَمْلُوْكُكَ الْمُنِيْبُ فَلاَ تَجْعَلْنِي مِمَّنْ صَرَفْتَ عَنْهُ وَجْهَكَ ، وَحَجَبَهُ سَهْوُهُ عَنْ عَفْوِكَ . إِلَهِي هَبْ لِي كَمَالَ الاِنْقِطَاعِ إِلَيْكَ ، وَأَنِرْ أَبْصَارَ قُلُوْبِنَا بِضِيَاءِ نَظَرِهَا إِلَيْكَ ، حَتىَّ تَخْرِقَ أَبْصَارُ القُلُوْبِ حُجُبَ النُّوْرِ فَتَصِلَ إِلَى مَعْدِنِ العَظَمَةِ ، وَتَصِيْرَ أَرْوَاحُنَا مُعَلَّقَةً بِعِزِّ قُدْسِكَ . إِلَهِي وَاجْعَلْنِي مِمَّنْ ناَدَيْتَهُ فَأَجَابَكَ ، وَلاَحَظْتَهُ فَصَعِقَ لِجَلاَلِكَ ، فَنَاجَيْتَهُ سِرًّا وَعَمِلَ لَكَ جَهْرًا . إِلَهِي لَمْ أُسَلِّطْ عَلَى حُسْنِ ظَنِّي قُنُوْطَ الأَيَاسِ ، وَلاَ انْقَطَعَ رَجَائِي مِنْ جَمِيْلِ كَرَمِكَ . إِلَهِي إِنْ كَانَتِ الْخَطَاياَ قَدْ أَسْقَطَتْنِي لَدَيْكَ فَاصْفَحْ عَنِّي بِحُسْنِ تَوَكُّلِيْ عَلَيْكَ . إِلَهِي إِنْ حَطَّتْنِي الذُّنُوْبُ مِنْ مَكَارِمِ لُطْفِكَ فَقَدْ نَبَّهَنِي اليَقِيْنُ إِلَى كَرَمِ عَطْفِكَ . إِلَهِي إِنْ أَنَامَتْنِي الغَفْلَةُ عَنِ الاِسْتِعْدَادِ لِلِقَائِكَ فَقَدْ نَبَّهَتْنِي الْمَعْرِفَةُ بِكَرَمِ آلاَئِكَ . إِلَهِي إِنْ دَعَانِي إِلَى النَّاِر عَظِيْمُ عِقَابِكَ فَقَدْ دَعَانِي إِلَى الْجَنَّةِ جَزِيْلُ ثَوَابِكَ . إِلَهِي فَلَكَ أَسْأَلُ وَإِلَيْكَ أَبْتَهِلُ وَأَرْغَبُ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَأَنْ تَجْعَلَنِي مِمَّنْ يُدِيْمُ ذِكْرَكَ ، وَلاَ يَنْقُضُ عَهْدَك ، وَلاَ يَغْفُلُ عَنْ شُكْرِكَ ، وَلاَ يَسْتَخِفُّ بِأَمْرِكَ . إِلَهِي وَأَلْحْقْنِي بِنُوْرِ عِزِّكَ الأَبْهَجِ فَأَكُوْنَ لَكَ عَارِفاً ، وَعَنْ سِوَاكَ مُنْحَرِفاً ، وَمِنْكَ خَائِفًا مُرَاقِباً ، ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ رَسُوْلِهِ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا .
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Dengarkanlah seruanku kala aku menyeru-Mu, sahutilah panggilanku kala aku memanggil-Mu, tengoklah aku kala aku bermunajat kepada-Mu. Aku telah berlari ke arah-Mu, lalu berdiri di hariban-Mu, dengan segenap kerendahanku aku berharap akan pahala-Mu.
Engkau tahu apa yang ada di dalam diriku dan Engkau tahu hajatku. Engkau juga tahu sanubariku, masa depan dan seluruh gerak-gerikku tak luput dari pengawasan-Mu, juga apa yang hendak aku nyatakan dengan lidahku dan harapan yang hendak aku ungkapkan tentang akhir nasibku.
Tuhan, sungguh telah berlaku segala keputusan-Mu atas diriku dan segala sesuatu yang aku alami hingga akhir usiaku, baik yang tersembunyi maupun yang tampak, semuanya dalam genggaman-Mu dan bukan selain-Mu, semua Kelebihan dan kekuranganku, keuntungan dan kerugianku. Bila Engkau abaikan aku, maka siapa yang akan menolongku.
Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari murka dan amarah-Mu.
Tuhan, andaikan aku tidak patut menerima kasih-Mu, maka Engkau sungguh layak untuk memberiku karunia-Mu karena luasnya rahmat-Mu.
Tuhan, aku bayangkan diriku berdiri di hadapan-Mu dengan naungan prasangka baikku pada-Mu, lalu Engkau putuskan apa yang layak bagi-Mu. Dan Engkau selimuti aku dengan ampunan-Mu
Tuhan, bila Engkau ampuni, siapa yang lebih layak dari-Mu untuk itu. Andaikan ajalku telah dekat, tapi amalku tidak mendekatku pada-Mu. Maka sungguh aku jadikan pangakuan atas segala dosaku sebagai perantaraku.
Tuhan, sungguh telah aku aniaya diriku karena kelalaianku. Sungguh celaka diriku bila Enkau tidak mengampuniku.
Tuhan, kebaikanmu selalu tercurah padaku sepanjang hidupku. Maka janganlah Engkau hentikan kebaikan-Mu padaku saat kematianku.
Tuhan, bagaimana aku kehilangan asa dari kebaikan-Mu setelah kematianku. Padahal seluruh kebaikan-Mu telah Engkau curahkan selama hidupku.
Tuhan, perlakukanlah aku sebagaimana yang layak bagi-Mu. Curahkan anugerah-Mu padaku, seorang hamba yang berlumuran dosa dan yang tenggelam karena kebodohannya.
Tuhan, telah Kau sembunyikan dosa-dosaku selama di dunia, dan aku lebih membutuhkannya di akhirat kelak.
Tuhan, sungguh Engkau telah berbuat baik padaku. Bila Engkau tidak membuka (dosa-dosa)di hadapan hamba-hamba-Mu yang shaleh, maka janganlah Engkau permalukan aku di hari kiamat di depan mata-mata yang melihat.
Tuhan, derma-Mu melapangkan harapanku. Ampunan-Mu lebih utama dari amalku.
Tuhan, bahagiakan aku dengan perjumpaan dengan-Mu pada hari Engkau jatuhkan keputusan-Mu kepada hamba-hamba-Mu.
Tuhan, ma’afku pada-Mu adalah ma’afnya orang yang membutuhkan ampunan-Mu. Maka terimalah maafku wahai Yang memaafkan para pendosa.
Tuhan, jangan Engkau tolak permohonanku, jangan hampakan keinginanku, jangan Engkau putuskan harapan dan asaku.
Tuhan, bila Engkau hendak menghinakanku niscaya Engkau takkan memanduku. Seandainya Engkau hendak mempermalukanku, niscaya Engkau takkan memaafkanku.
Tuhan, sungguh aku tak terpikir olehku bahwa Engkau akan menolak permohonan yang telah kuhabiskan usiaku untuk dalam menuntut pemenuhannya dari-Mu.
Tuhan, bagi-Mu segala pujian yang kekal nan abadi, yang selalu bertambah dan takkan pernah lenyap, seperti yang Engkau inginkan dan ridhai.
Tuhan, bila Engkau menuntutku karena kejahatanku, aku megandalkan ma’af-Mu. Dan jika Engkau menuntutku karena dosa-dosaku, aku akan berlindung dibalik ampunan-Mu. Jika Engkau masukkan aku ke neraka, akan aku umumkan kepada para penghuninya bahwa aku mencintai-Mu.
Tuhan, jika amalku lebih kecil dari taatku pada-Mu, harapanku untuk berada di sisi-Mu tetaplah besar.
Tuhan, bagaimana mungkin aku meninggalkan-Mu dalam keadaan kecewa dan tertolak, padahal prasangka baikku akan derma-Mu pasti mendatangkan keselamatan.
Tuhan, sungguh telah ku sia-siakan hidupku dalam kelalaian akan diri-Mu. Telah aku habiskan masa mudaku dalam mabuk jauh dari-Mu.
Tuhan, aku tidak sadar dikala lalai dari-Mu dan cenderung pada jalan kemurkaan-Mu.
Tuhan, aku adalah hamba-Mu putra hamba-Mu, berdiri dihadapan-Mu seraya bertawashul kepada-Mu dengan kemurahan-Mu.
Tuhan, hamba-Mu, kubersihkan diri dari dosa-dosa yang kulakukan karena kurangnya rasa maluku di hadapan-Mu. Aku mohon ampunan-Mu karena pengampunan adalah sifat dari kemurahan-Mu.
B. Amalan khusus
1. Pada malam pertama. Melakukan shalat 12 rakaat pada setiap rakaat membaca al-fâtihah 1 kali dan qulhu 11 kali.
2. Puasa pada hari pertama.
Malam nisfu Sya’ban
Malam nisfu Sya’ban. Tentang keutamaan malam nisfu Sya’ban, Imam al-Bâqir bersabda, “ialah Malam yang paling utama setelah malam qadar, dengan kemuliaannya Allah ampuni para hamba. Maka bersungguh-sungguhlah pada malam itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah telah bersumpah kepada diri-Nya untuk tidak menolak orang yang memohon pada malam itu, selain maksiat. Sesungguhnya adalah malam yang Allah ciptakan untuk kami, Ahlulbait, seperti malam qadar yang diciptakan untuk Nabi kita saaw, maka bersungguh-sungguhlah untuk berdoa dan memuji-Nya.
Amalan Nisfu Sya’ban
1.Mandi. Bermanfaat untuk meringankan dosa.
2.Menghidupkannya dengan shalat, doa, istighfar, seperti diamalkan oleh Imam Ali Zaenal Abidin. Barang siapa menghidupkan malam ini, tidak mati hatinya di hari hati-hati menjadi mati.
3.Ziarah Imam Husein.
4.Membaca shalawat yang dibaca saat zawal setiap hari.
5.Membaca doa Kumail.
6.Membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir. Masing-masing 100 kali. Agar Allah mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan memenuhi segala kebutuhan dunia dan akhiratnya.
7.Memperbanyak sujud dan membaca do’a.
8.Shalat Ja’far ath-Thayyâr (salat tasbih).

Amalan akhir bulan Sya’ban
1.Puasa. Bagi yang tidak sempat berpuasa satu bulan penuh, dianjurkan untuk berpuasa tiga hari terakhri bulan sya’ban, kemudian diteruskan dengan puasa bulan ramadhan. Baginya pahala puasa dua bulan berturut-turut.
2.Memperbanyak doa, istighfar, dan membaca al-Qur’an. Diantaranya do’a berikut:
االلَّهُمَّ إِنْ لَمْ تَكُنْ غَفَرْتَ لَنَا فِيْمَا مَضَى مِنْ شَعْبَانَ فَاغْفِرْ لَنَا فِيْمَا بَقِيَ مِنْهُ
Ya Allah, bila tidak Engkau ampuni kami pada hari-hari Sya’ban yang telah lewat, Maka ampunilah kami pada hari-harinya yang tersisa.

Minggu, 20 Juli 2008

AMALAN BULAN RAJAB

A. AMALAN UMUM
I.ISTIGHFAR
1. Banyak membaca istigfar . Boleh memilih salah satu dari antara berikut:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ .
Aku beristighfar kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia, tiada sekutu baginya, dan aku bertaubat kepadanya.
Bila membacanya seratus kali kemudian menutupnya dengan shadaqah, Allah akan menutup harinya dengan Rahmat dan ampunan.
2. Atau membaca istighfar berikut sebanyak 70 kali setiap pagi dan petang:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Aku memohon ampunan Allah dan bertaubat kepada-Nya
Setelah genap tujuh puluh kali sambil mengangkat tangan membaca berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ
Ya Allah, ampunilah Aku dan terimahlah taubatku

Barang siapa yang meninggal di bulan rajab setelah mengamalkannya, meninggal dalam keadaan diridhai dan tidak disentuh oleh neraka karena berkah bulan rajab.

3. Membaca:
لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ
Barang siapa membacanya seribu kali, Allah akan memberinya seratus ribu kebaikan , dan membangunkan seribu kota di surga.
II. SHALAT
Memperbanyak shalat sunnah. Boleh memilih salah satu dari berbagai tata cara berikut :
1. Shalat empat rakaat pada hari jum’at bulan Rajab antara waktu dzuhur dengan asar. Selesai membaca al-fatihah pada setiap rakaat membaca ayat kursi tujuh kali dan al-Ikhlas lima kali. Kemudian membaca sepuluh kali istighfar berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ .
Allah akan memberinya seribu kebaikan dari hari ia mengamalkannya hingga tiba ajalnya, dan pada setiap ayat yang ia baca diberinya pahala satu kota di surga yang terbuat dari yaqut merah, dan pada setiap huruf istana dari mutiara putih, dan dinikahkan dengan bidadari, Allah ridha kepadanya. Digolongkan termasuk ahli ibadah. Dan hidupnya ditutup dengan kebahagiaan dan ampunan.
2. Setelah shalat Isya’ melakukan shalat dua rakaat. Pada rakaat pertama setelah al-fatihan membaca alam nasyrah satu kali, dan qulhu tiga kali. Dan pada rakaat kedua membaca alam nasyrah, qulhu, ditambah mu’awidzatain. Setelah salam membaca lâ ilâha illallah 30 kali, dan bershalawat kepada Nabi dan keluarganya 30 kali. Allah akan mengampuni dosanya dan menjadi seperti baru dilahirkan oleh ibunya.
3. Shalat sepuluh rakaat dengan satu kali salam setiap dua rakaat. dilaksanakan pada salah satu malam rajab, pada setiap rakaat setelah al-fatihan membaca surat al-Kâfirûn 1 kali, dan lâ ilâha illâllah 3 kali. Allah akan mengampuni segala dosa yang pernah ia kerjakan.
III. PUASA
Bila tidak dapat berpuasa selama satu bulan penuh, Anda dapat berpuasa selama satu, dua, tiga hari. Usahakan ada hari dimana Anda berpuasa selama bulan rajab. Jangan biarkan rajab berlalu tanpa satu haripun anda berpuasa di dalamnya.

Keutamaan bulan Rajab

Rasulullah saw bersabda : “Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadlan bulannya umatku. Ketahuilah, barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan rajab ia pasti beroleh keridhaan Allah, dijauhkan dari murka Allah, dan ditutup darinya salah satu pintu neraka. Dari Imam Musa bin Ja’far berkata, “Barang siapa yang berpuasa satu hari dari bulan Rajab Neraka menjauh darinya sejauh satu tahun perjalanan. Dan barang siapa yang berpuasa tiga hari wajib baginya beroleh surga. Rajab adalah salah satu sungai di surga yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari manisnya madu, dan barang siapa yang berpuasa satu hari dari bulan rajab kepadanya Allah berikan minuman dari sungai tersebut. Dari Imam Shadiq berkata, “Rajab adalah bulan istighfar bagi umatku, maka perbanyaklah beristighfar di dalamnya dengan membaca, “Astaghfirullah” bertaubatlah kepada-Nya.

Imam Shadiq pernah bertanya kepada muridnya, Salim: “Wahai Salim, apakah engkau berpuasa, walau satu hari saja, dalam bulan ini? Salim menjawab, “Tidak, wahai putra Rasulullah saaw.” Imam menjawab, “Sungguh telah engkau lewatkan pahala yang besarnya hanya Allah saja yang mengetahuinya. Sesungguhnya Allah telah memuliakan bulan ini dan mengagungkan kemuliaannya, dan mewajibkan kemuliaan-Nya bagi orang-orang yang berpuasa "Salim bertanya, “Wahai putra Rasulullah, apabila aku berpuasa pada yang tersisa dari bulan ini , apakah juga akan beroleh pahala orang-orang yang berpuasa?

Imam Ja’far menjawab, “Wahai Salim, siapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan ini baginya rasa aman dari dahsyatnya sakaratul maut dan dari pedihnya siksa kubur. Dan barang siapa yang berpuasa dua hari terakhir dari bulan ini, baginya kemudahan menyeberangi jembatan shirath. Dan barang siapa yang berpusa dalam tiga hari terakhir dari bulan ini, baginya kebebasan dari Neraka.

Bagi yang tidak mampu berpuasa pada bulan ini dapat menggantinya dengan membaca tasbih dibawah ini setiap hari sebanyak seratus kali:

سُبْحَانَ الإِلٰهِ الْجَلِيْلِ ! سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي التَسْبِيْحُ إِلاَّ لَهُ ! سُبْحَانَ الأَعَزِّ الأَكْرَمِ ! سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ العِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلٌ .

Maha Suci Tuhan yang Agung! Maha Suci Yang hanya milik-Nya segala pujian! Maha Suci Dia Yang Paling Mulia! Maha Suci Dia yang memakai baju kemuliaan yang pantas untuk-Nya.